Maju dan Nyaman : Pilih Mana ?
Saya yakin, Anda pernah mendengar salah satu dari kutipan di depan, atau barangkali pernah membaca kutipan sejenis, atau bahkan kutipan yang lebih inspiratif. Semua kutipan itu menegaskan satu hal : KITA SEMUA HARUS TERUS BERUBAH SUPAYA TETAP MEMIMPIN, MENANG, BAHKAN SUPAYA TETAP HIDUP !
Sebagai gambaran, jika tindakan kita adalah A, dalam jangka pendek hasil yang kita peroleh pastilah A. Kalau kita melakukan A setiap minggu, hasilnya setiap minggu pasti A. Kalau kita melakukan A setiap bulan, hasilnya tetap A. Betul, tidak ? Hasil adalah akibat dari tindakan. Dan saya yakin bahwa kita semua tidak mau mendapat hasil A melulu. Secara pribadi, kita semua berharap keadaan hidup kita bisa lebih baik atau lebih maju. Contohnya, penghasilan meningkat, jabatan meningkat, hubungan dengan keluarga menjadi lebih baik, dan lain sebagainya. Bahkan perusahaan menuntut kita tidak A melulu, harus B, di mana B harus sesuatu yang lebih bagus daripada A. Contohnya, penjualan meningkat, profit meningkat, mutu pelayanan lebih bagus, produksi dan delivery lebih tepat waktu, keluhan pelanggan berkurang, A/R atau piutang customer berkurang, dan staf lebih aktif dan dinamis, dan lain sebagainya.
Sayangnya, banyak orang di dunia ini menginginkan hasil B, tetapi tindakan mereka masih A. Hasilnya tentu saja jelas, mereka tetap berada di titik A. Banyak orang ingin bertambah kaya, ingin lebih sukses, tetapi tindakan mereka tidak mengarah ke situ. Banyak orang ingin lebih disukai orang, tetapi tidak pernah mau mengubah cara komunikasinya, namun dia heran kenapa orang selalu menantang dia. Aneh, bukan ?
Banyak orang ingin menyusun strategi yang lebih jitu, tetapi tidak pernah mau membaca buku, tidak pernah mau ikut seminar, atau belajar tentang cara merancang strategi. Banyak orang mau sukses, tetapi tidak mau belajar dari orang-orang yang sudah sukses. Mereka masih terjebak dalam kebiasaan lama yang buruk. Jadi, kalaupun mereka punya cita-cita, sampai ileran pun hal itu tidak akan terwujud. Kenapa ? Sudah jelas, karena antara tingkah laku dan cita-cita tidak nyambung. Masuk akal, Kan ?
Itulah yang dimaksud oleh Albert Einstein dalam tulisannya "
"Insanity is when someone keeps doing the same thing and yet hopes for a different result."
Karena itu, jika Anda ingin mencapai hasil yang diinginkan, baik dalam pekerjaan, karier, hidup, finansial, kesehatan, maupun dalam hal apa pu, Anda harus mengubah tindakan Anda dari tindakan A ke tindakan B। Dengan mengubah tindakan, hasil akan menyusul, karena hasil adalah akibat। ==bersambung==
Saya yakin, Anda pernah mendengar salah satu dari kutipan di depan, atau barangkali pernah membaca kutipan sejenis, atau bahkan kutipan yang lebih inspiratif. Semua kutipan itu menegaskan satu hal : KITA SEMUA HARUS TERUS BERUBAH SUPAYA TETAP MEMIMPIN, MENANG, BAHKAN SUPAYA TETAP HIDUP !
Sebagai gambaran, jika tindakan kita adalah A, dalam jangka pendek hasil yang kita peroleh pastilah A. Kalau kita melakukan A setiap minggu, hasilnya setiap minggu pasti A. Kalau kita melakukan A setiap bulan, hasilnya tetap A. Betul, tidak ? Hasil adalah akibat dari tindakan. Dan saya yakin bahwa kita semua tidak mau mendapat hasil A melulu. Secara pribadi, kita semua berharap keadaan hidup kita bisa lebih baik atau lebih maju. Contohnya, penghasilan meningkat, jabatan meningkat, hubungan dengan keluarga menjadi lebih baik, dan lain sebagainya. Bahkan perusahaan menuntut kita tidak A melulu, harus B, di mana B harus sesuatu yang lebih bagus daripada A. Contohnya, penjualan meningkat, profit meningkat, mutu pelayanan lebih bagus, produksi dan delivery lebih tepat waktu, keluhan pelanggan berkurang, A/R atau piutang customer berkurang, dan staf lebih aktif dan dinamis, dan lain sebagainya.
Sayangnya, banyak orang di dunia ini menginginkan hasil B, tetapi tindakan mereka masih A. Hasilnya tentu saja jelas, mereka tetap berada di titik A. Banyak orang ingin bertambah kaya, ingin lebih sukses, tetapi tindakan mereka tidak mengarah ke situ. Banyak orang ingin lebih disukai orang, tetapi tidak pernah mau mengubah cara komunikasinya, namun dia heran kenapa orang selalu menantang dia. Aneh, bukan ?
Banyak orang ingin menyusun strategi yang lebih jitu, tetapi tidak pernah mau membaca buku, tidak pernah mau ikut seminar, atau belajar tentang cara merancang strategi. Banyak orang mau sukses, tetapi tidak mau belajar dari orang-orang yang sudah sukses. Mereka masih terjebak dalam kebiasaan lama yang buruk. Jadi, kalaupun mereka punya cita-cita, sampai ileran pun hal itu tidak akan terwujud. Kenapa ? Sudah jelas, karena antara tingkah laku dan cita-cita tidak nyambung. Masuk akal, Kan ?
Itulah yang dimaksud oleh Albert Einstein dalam tulisannya "
"Insanity is when someone keeps doing the same thing and yet hopes for a different result."
Karena itu, jika Anda ingin mencapai hasil yang diinginkan, baik dalam pekerjaan, karier, hidup, finansial, kesehatan, maupun dalam hal apa pu, Anda harus mengubah tindakan Anda dari tindakan A ke tindakan B। Dengan mengubah tindakan, hasil akan menyusul, karena hasil adalah akibat। ==bersambung==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar